Pages

Ads 468x60px

Minggu, 23 Februari 2014

Jalur Yang Sering Dipakai Para Pemuncak Gunung Rinjani.

Jalur pendakian yang paling umum dilalui adalah jalur Sembalun dan jalur Senaru. Perbedaannya, pada jalur Sembalun lebih landai namun pendakian saat siang hari akan terasa sangat panas karena didominasi oleh padang rumput luas yang minim pepohonan. Panas matahari sangat menyengat namun sesekali angin dingin berhembus dan membuat menggigil. Sedangkan pada jalur Senaru, kita akan dihadapkan oleh tanjakan panjang yang tiada henti sampai ke Pelawangan Senaru, namun sepanjang jalan kita tidak akan kepanasan karena jalur yang dilalui menembus hutan lebat yang menauingi kita dari sengatan matahari. Tanjakan menuju puncak terdapat pada punggungan Sembalun, sehingga kebanyakan pendaki memilih jalur Sembalun saat berangkat, karena rutenya lebih dekat dengan puncak, lalu turun melalui Senaru. Perlengkapan logistik dan operator-operator pendakian mudah didapatkan di Sembalun dan Senaru.
Dari Pelawangan Sembalun dan Senaru, mata kita akan dipikat dengan keindahan Danau Segara Anak yang biru kehijauan. Di atasnya, pucuk Rinjani berdiri gagah. Gunung Barujari meringkuk santai di bawah naungan bayangan Rinjani dikelilingi Segara Anak. Sebuah mahakarya Tuhan yang tak ada duanya.

Umumnya, para pendaki akan mulai melakukan pendakian puncak atau summit attack pada dini hari atau tengah malam. Tujuannya agar bisa melihat matahari terbit tepat saat tiba di puncak. Perjalanan dari Pelawangan Sembalun menuju puncak ditempuh sekitar 4-8 jam tergantung kecepatan jalan masing-masing. Medan terjal menuju punggungan puncak sangat terjal dengan materi batu kerikil bercampur pasir. Tiba di punggungan jalan akan melandai. Lalu tanjakan terakhir menuju puncak adalah yang terberat, selain derajat kemiringannya yang tinggi, di kanan kiri juga terdapat ngarai curam, dan materi tanjakan adalah pasir dan bebatuan. Untuk tiba di puncak harus ditempuh dengan susah payah, setiap satu langkah naik akan diikuti dengan setengah langkah turun karena terperosok bebatuan pasir.

Pada umumnya, tidak dibutuhkan perlengkapan atau keahlian khusus untuk mendaki Rinjani. Hanya dibutuhkan stamina, semangat dan mental sekeras berlian untuk bisa sampai ke Puncak tertinggi ketiga di Indonesia ini. Tapi semua lelah dan kerja keras tersebut akan terbayar ketika kita sampai di puncak. Dan jujur saja, saat tiba di puncak Rinjani itulah kali pertama saya benar-benar merasakan apa yang disebut “kelelahan yang terbayarkan”. Jika cuaca cerah, dari puncak kita bisa melihat Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen di Jawa Timur dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. Seluruh Pulau Lombok akan terlihat lengkap dengan tiga gili-nya yang terkenal.
Rinjani memang menakjubkan, tak ada kata yang bisa menerjemahkan keindahannya, bahkan kata indah pun seperti tak layak lagi untuk dipakai, karena Rinjani lebih dari seribu level dari kata “indah”, dia adalah kepingan surga yang tak sengaja dijatuhkan Tuhan dari langit.

Sumber:triphemat.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates