selanjutnya menurut penduduk jalan menuju ke Danau Segara Anakan dapat pula dicapai dari :
Masbagik (hanya sampai G. Punduk) (Selatan)
Mantang (juga hanya sampai G. Punduk) Barat Daya
Didekat danau segara anakan.
Air danau Segara anakan terasa kecut dan mengandung belerang, tidak enak untuk di minum.
Pendakian
dimulai dari desa Sembalun lawang yang yang berada pada ketinggian ±
1156m dpl. Sebelum mendaki kita harus melapor di pos taman nasional.
Disini juga terdapat losmen untuk beristirahat dengan nama Pondok
Sembalun. Dari jalan raya gerbang pendakian segera terlihat dan
disamping gerbang ada patung bawang yang besar. Ini mungkin dikarenakan
daerah ini adalah penghasil bawang di Lombok. Sepajang jalur ini kita
hanya melewati padang rumput yang mendaki dan menurun sesekali
menyeberangi kali yang kering serta beberapa cemara gunung (casuarina
junghuhniana). Normal jarak tempuh jalur ini adalah ± 2 jam
Pos
I (08°19' 44,7" LS 116° 24' 07,6" BT) atau Pos Pemantauan merupakan
sebuah pondok tanpa lantai yang teletak ditengah jalur di daerah padang
rumput serta berada pada ketinggian 1300m dpl. Pos ini tidak ada sumber
air. Jalur dari pos ini ke Pos II masih sedikit menanjak dan padang
rumput yang terbuka serta masih melewati beberapa aliran lahar dan kali
kering. Jalan setapaknya sendiri kadang menurun cukup curam. Normal
jarak tempuh jalur ini adalah ±1 jam.
Pos
II (08°20' 56,2" LS 116° 23' 43,4" BT) atau Pos Tengengean terletak di
sebelah kiri jalan agak menjorok kedalam dengan ketinggian 1500m dpl,
dan didepan pos ini terdapat sungai kering serta jembatan diatasnya yang
merupakan jalur pada rute ini. Di pos ini kita bisa jumpai sumber mata
air dan sebuah toilet yang merupakan hasil sumbangan dari sebuah LSM
asal New Zealand. Pos nya sendiri letaknya disebuah lembah yang diapit
bukit. Jarak tempuh normal ± 1 jam
Pos
III atau Pos Pada Balong (08°22' 10,5" LS 116° 23' 57,1" BT) terletak
persis dipinggir aliran lahar/sungai kering, pada ketinggian 1800m dpl.
Sebelum mencapai pos ini kita akan bertemu sebuah persimpangan jalan
yang memisahkan jalur ke bukit penyesalan (kanan) dan ke jalur
penderitaan (kiri). Saat ini jalur yang sering dipakai adalah jalur
penderitaan, sedangkan jalur bukit penyesalan sendiri jembatannya sudah
runtuh dan jalan setapaknya sudah tidak begitu jelas. Kondisi Pos III
ini masih sangat bagus dibanding dua pos sebelumnya. Dari pos ini menuju
Plawangan kita akan dihadapkan dengan tanjakan bukit sembilan. Karena
kita memang melewati sembilan bukit sebelum sampai di gigiran punggungan
yang kemudian belok kiri menuju ke Plawangan. Jarak tempuh normal ± 3,5
jam.
Plawangan
(08°23' 36,1" LS 116° 26' 26,4" BT) sendiri merupakan sebuah dataran
yang cukup luas untuk beberapa tenda yang terletak diatas gigiran
punggungan yang menyatukan dengan pungungan menuju puncak serta berada
pada ketinggian 2639m dpl. Dari sini terlihat jelas Segara anakan dan
gunung baru. Disini terdapat sebuah toilet, dan juga sebuah sumber air
yang berupa pancuran. Puncak Rinjani terlihat kelas dari sini. Hati-hati
terhadap monyet didaerah ini mereka sangat agresif untuk merebut
makanan setiap pendaki yang lengah. Jarak tempuh normal kepuncak ±3 jam.
Perjalanan
dari Plawangan kepuncak mulai dihadapkan pada tanjakan-tanjankan yang
curam dan berdebu sampai pada batas gigiran puncak kemudian berbelok
kekiri mengikuti gigiran puncak yang berpasir lembut membuat sulit untuk
melangkah. Mendekati puncak tanjakan cukup terjal dan berpasir halus.
Pemandangan di sekitar puncak kita dapat melihat sayup-sayup dari arah
timur ada gunung Tambora serta kepulaan Sumbawa, sebelah barat terlihat
Gunung Agung di bali serta pelabuhan Lembar dan juga kearah bawahnya ada
segara anakan beserta Gunung Baru Jari, sebelah utara kearah bawah kita
bisa melihat kawah gunung Rinjani yang sudah tidak aktif lagi.
Di
Senaru (601m dpl) kita juga harus melapor di pos taman nasional.
kemudian jalan setapak dimulai dengan jalan lurus melewati perkebunan
penduduk kemudian memasuki mulut hutan ada papan pengumuman dari taman
nasional. dari sini jalan setapak belum begitu menajak, kita akan
melewati Pos I yang berupa sebuah pondok kecil yang terletak didekat
pohon beringin berkaki tiga. Keadaan hutan tidak begitu rapat dan gelap
tapi lebih sejuk dibanding rute Sembalun. Jalan setapak yang dilewati
untuk mencapai pos ini relatif menanjak dan kadang-kandang agak datar
akan tetapi terasa agak panjang. Jarak tempuh normal ±3 jam.
Pos
II atau pos Montong Satas berada pada ketinggian 1500m dpl, disini ada
sumber mata air. Dari sini menuju Pos III jalan setapaknya mulai
menanjak serta banyak akar pohon di sepanjang jalan setapak akan tetapi
pepohonan masih rapat dan terhindar dari terik panas matahari. JArak
tempuh normal ±2 jam.
Pos
III atau Pos Mondokon Lolak ini berada pada ketinggian 2000m dpl.
Disini terdapat dua pondok akan tetapi kondisi yang satunya sudah hampir
roboh. Disini juga ada sumber mata air. Setelah keluar dari hutan kita
akan langsung dihadapkan dengan jalan setapak yang terbuka dan akan
samapai pada daerah cemara tiga, disini cukup luas untuk mendirikan
tenda akan tetapi tidak ada air. Dari cemara tiga ini jalan menanjak
terus serta jalan setapaknya berbatu-batu melewati beberapa punggungan
bukit yang ditumbuhi rumput dan terbuka. Jarak tempuh normal ±2 jam.
Dari
Plawangan (2641m dpl) ini kita bisa melihat dengan jelas danau segara
anakan, puncak rinjani. Disini tidak ada sumber air akan tetapi ada
toiletnya. Dari plawangan ini jalur kemudian menuruni sebuah tebing batu
yang curam kemudian terus melipir turun punggungan bukit, sesekali
terdapat tanjakan akan tetapi tidak begitu curam. Sampai didanau jalan
setapak terus menyususri dananu hingga sampai pada lokasi basecamp danau
segara anakan. Jarak tempuh normal ±2 jam.
Pada
lokasi basecamp ini terdapat dua toilet untuk pria dan wanita. Di
segara anakan ini terdapat banyak sekali ikan yang bisa dipancing . Suhu
pada siang hari berkisar antara 10°C - 15°C dan pada malam hari suhu
bisa turun drastis terutama sekali pada musim kemarau. Kadang-kadang
angin juga bertiup cukup kencang. Dari sini rute menuju puncak akan
melewati plawangan sembalun dengan telebih dahulu melewati tanjakan yang
cukup memeras tenaga melewati jalan setapak berbatu melipiri gigiran
tebing yang berakhir pada petigaan rute Sembalun Lawang.
RUTE DARI TOREAN (updated by Ge'an)
Beberapa
kalangan bahkan mungkin sebagian besar pendaki gunung dan wisatawan
mengenal pendakian gunung Rinjani melalui rute Timur yaitu Sembalun dan
Rute Barat Laut melalui Senaru. Ternyata Rinjani masih menyimpan
beberapa jalur tradisional yang sering dilalui para penduduk dan nelayan
setempat untuk menuju Segara Anak. Karena tujuan utama pendakian gunung
biasanya adalah mencapai puncak Rinjani dahulu baru menuju Segara Anak,
maka jalur-jalur ini sangat jarang dipakai oleh para pendaki.
Salah satu jalur yang sangat
menarik untuk dilalui namun jarang diminati pendaki pada umumnya adalah
jalur di sisi utara Rinjani yang berupa lembah dalam dan bermuara di
Segara Anak. Jalur Torean sering dilalui penduduk lokal untuk menuju goa
Susu, goa Manik, dan lainnya yang berada beberapa ratus meter sebelum
Segara Anak, serta merupakan jalur rutin yang dilalui prosesi PAKELEM
bagi umat Hindu setiap tahunnya.
Akses transportasi menuju Torean dan lainnya
Dari terminal Cakranegara – Lombok, menuju termilnal Bayan ditempuh dengan colt umum selama +/- 3 jam dengan biaya 10.000/orang.
Kemudian sebaiknya dari terminal
Bayan menggunakan jasa ojek untuk sampai di desa Torean memakan waktu
hampir 1 jam perjalanan melaui pedesaan dan perkebunan kopi makin ke
dalam semakin jarang dihuni penduduk. Jalur masih berupa jalan tanah
yang rusak dan berdebu (bayangkan saja kalau musim penghujan tiba) dan
ojek merupakan satu-satunya transportasi yang bisa mencapai Torean
selain truk yang sangat jarang melintas menuju Torean.
Jasa
ojek bisa kita hargai antara 12.000 – 15.000 per orang mengingat dengan
susah payah sepeda motor-sepeda motor itu memuat carrier dan
penumpangnya dalam medan bergelombang.
Sebaiknya gunakan jasa porter
untuk sampai di Segara Anak (walau perlu dicatat, jasa porter cukup
mahal di sini antara +/- 100.000 per hari karena jarangnya pendaki yang
melalui jalur ini) karena sering ditemui percabangan jalur dengan jalur
lainnya. Bisa hubungi penjaga gerbang setempat (bapak Mangku). Sementara
itu, jangan mengira akan ada pos pendakian seperti di jalur-jalur
pendakian lainnya, starting point hanya berupa portal jalan dengan
tulisan kawasan Taman Nasional gunung Rinjani.
Sebaiknya bermalam di Torean,
bisa di rumah pak Mangku (persis di samping portal TamNas dan musholla)
dan memulai perjalanan pagi berikutnya. Ini disebabkan karena jalur
Torean agak berbahaya dilalui pada malam hari dan keindahan yang
disajikannya juga akan sia-sia bila kita melintasinya saat malam hari.
RUTE PENDAKIAN
Torean – Segara Anak
Ada
beberapa titik break point selama menuju Segara Anak karena sebenarnya
tidak ada yang bisa disebut pos, kecuali satu shelter yaitu pos I yang
dapat ditempuh selama +/- 2,5 jam melaui hutan lebat Taman Nasional dan
beberapa jalur naik turun menyeberangi lembah-lembah bekas aliran sungai
kering yang sangat mendominasi jalur. Terdapat sungai kecil memotong
jalur dari pos 1 menuju Pelawangan Torean. Tiba saatnya menikmati dan
menyaksikan ciri khas jalur Torean setelah beberapa saat keluar dari
areal pos 1.
Jalur benar-benar berbeda, kita
berada di lembah dalam sisi utara Rinjani yang membawa aliran air dari
Segara Anak melalui sungai Kokok Putih. Kokok dalam bahasa setempat
berarti sungai, dan sungai ini memang mengalirkan air berwarna putih
kehijauan yang mengindikasikan kandungan sulfur yang tinggi didalamnnya.
Melipir di sisi kanan dinding
lembah mengikuti aliran Kokok Putih yang berada di kiri jalur jauh
beberapa ratus meter di bawahnya. Berseberangan dengan jalur ini
merupakan dinding terjal bagian barat dari jalur Sembalun. Setapak kecil
dan jalur berbatu mengisi perjalanan naik turun beberapa bukit batu
hingga sampai pada Pelawangan Torean yang mungkin tidak nampak seperti
pelawangan pada umumnya karena tidak ada satupun petunjuk arah dan
keterangan tempat di sepanjang jalur ini. Pelawangan berupa puncak jalur
dan beberapa batu serupa triangulasi dan air terjun di sisi kiri yang
akhirnya mengantarkan menuruni turunan tajam untuk sampai di anak sungai
Kokok Putih.
Tempat yang unik untuk dijadikan
tempat istirahat, Propok namanya. Pertemuan beberapa aliran sungai dari
Segara Anak yang merembes berupa beberapa air terjun lagi di sekitar
Propok. Pemandangan yang unik dan menarik, aliran sungai berwarna putih
kecoklatan, bersuhu hangat bertemu dengan air jernih dan dingin menjadi
satu mengalir dalam aliran Kokok Putih yang sebenarnya.
Tak berapa lama setelah satu
tanjakan bukit lagi, kita akan memasuki kawasan goa dan kolam air panas
alami yang banyak terdapat di sekitar Segara Anak. Mengikuti jalur air
menelusuri tetumbuhan jelatang hutan untuk sampai di muara sungai-sungai
kecil air hangat dan sampai di depan goa Susu dengan kolam-kolam air
panas yang menggoda untuk kita segera berendam di dalamnya.
Waktu tempuh yang diperlukan adalah +/- 7 – 8 jam serta 45 menit lagi untuk sampaike Segara Anak.
Segara Anak – Pelawangan Sembalun
Jalur
Torean memang menambah waktu sehari sebelum sampai di puncak bila
melalui jalur normal Sembalun. Kita harus menanjaki tebing Pelawangan
Sembalun selama +/- 4 jam untuk sampai di Pelawangan Sembalun sebelum
camp terakhir. Dari sini, jalur kembali ke jalur normal dari arah
Sembalun untuk sampai di puncak.
Kenapa jalur Torean ?!
Bagi
yang sedikit jenuh dengan jalur sabana Sembalun yang tak berkesudahan
selama sehari perjalanan, jalur Torean merupakan pilihan yang tepat
karena jalurnya yang sejuk dan hijau serta menyimpan keindahan air tejun
Kokok Putih.Sebelum melanjutkan perjalanan mendaki tebing Pelawangan
Sembalun, kita bisa relaksasi terlebih dahulu di kolam-kolam air panas
alami yag banyak terdapat di sekitar Segara Anak, sangan baik untuk otot
yang letih dan bermalam sehari di Segara Anak menikmati pemandangan
yang cantik dari istana Dewi Anjani yang diyakini menguasai kawasan
Rinjani. Tentunya tewaran kedua ini bagi mereka yang memiliki waktu
cukup panjang dalam perjalanan dan bersedia menikmati keindahan dan
kedamaian bermalam di Segara Anak hingga dua kali saat akan turun
kembali dan melalui jalur Senaru.Selamat menemukan keidahan yang mistis
dari jalur Torean yang akan dipenuhi cerita dan perasaan yang berbeda
dari jalur lainnya saat menapaki Rinjani.
Perijinan
Baik
dari rute Sembalun Lawang maupun Senaru terdapat Pos Taman Nasional
untuk mengurus perijinan pendakian. Biaya per orang Rp.3000,- dan sudah
termasuk asuransi. Bagi yang membutuhkan porter atau guide bisa juga
diurus oleh petugas disini. Honor untuk satu orang porter Rp.40.000,-
per harinya dan porter-porter ini sudah sangat berpengalaman, jika
dibutuhkan mereka juga bisa memasak, selain mengambil air dan menjaga
tenda dan bahan makanan dari serangan monyet-monyet gunung yang banyak
sekali terdapat di Plawangan Sembalun
Tempat Menarik
Danau Segara Anak
Danau
indah ini terbentuk dari bekas kawah, seluas 11.000.000m persegi dengan
kedalaman 230m. Danau ini sangat kaya dengan ikan. Bukan hanya pendaki
saja yang memancing disini, akan tetapi para penduduk setempat banyak
yang datang untuk memancing. Mendaki gunung Rinjani kalau tidak bermalam
dipinggir danau ini rasanya ada sesuatu yang kurang. Danau ini terlihat
cantik sekali dari puncak gunung Rinjani.
Goa Susu
Goa
ini dinamakan goa susu oleh karena air berwarna putih yang mengandung
belerang yang keluar dari celah bebatuan didalam gua ini. Celah untuk
masuk goa ini sangat sempit dan sangat susah untuk dilewati. Penduduk
setempat percaya barang siapa yang bisa masuk sampai kedalam goa ini
berarti orang tersebut mempunyai hati yang bersih.
Air Kalak
Air
Kalak dalam bahasa setempat yang artinya air panas, mengalir dari atas
kebawah dan membentuk kolam-kolam kecil yang mempunyai suhu yang
berbeda-beda. Jika anda ingin berendam, tinggal pilih anda menyukai suhu
panas, hangat atau suam-suam kuku.
Gunung Baru Jari
Gunung
Baru Jari (bahasa Suku Sasak) yang artinya gunung baru jadi. Gunung ini
membuat pemandangan gunung Rinjani menjadi khas dan tidak ada duanya.
Desa Tradisional Sasak
Desa
ini berada tepat disamping Pos Taman Dasional di Senaru. desa ini
sangat unik karena ciri bangunan rumah yang da didalam komplek desa
sasak ini masih mempertahankan keaslian budaya suku sasak. Seperti
halnya dengan suku Baduy di Banten, rumah suku Sasak ini tanpa memakai
paku dan terlihat sangat tertata rapi. selain desa tradisional ini di
Senaru juga ada air terjun yang dinamakan SINDANG GILE, yang terletak
tidak begitu jauh dari Senaru.
Air Terjun Sindeng Gile
Air
terjun ini berada tidak jauh dari penginapan di Senaru dan bisa dicapai
dengan jalan kaki. Sindang gile ini merupakan salah satu objek andalan
dari Senaru. Up-date Data
Archiaston Musama (Moderator milis highcamp)
Rinjani 3,726 mdpl memiliki
panaroma yg paling bagus diantara gunung-gunung di Indonesia. Salah satu
tempat tujuan wisata adventure favorite dari seluruh dunia. Keunikan
lain dari Rinjani adalah Porter-nya; mereka bukan hanya tahan membawa
logistik berat tetapi sekaligus koki yg handal dan guide yg menarik.
Setiap tahunnya (Juni-Agustus)
banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari Penduduk lokal, mahasiswa,
pencinta alam. Temperature udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C.
Angin kencang di puncak biasa terjadi dibulan Agustus. Beruntung akhir
Juli ini, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga summit
attack bisa dilakukan kapan saja. Selain puncak, tempat yg sering
dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2,000
mdpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau
desa Sembalun Lawang (dua point entry terdekat di ketinggian 500 mdpl
dan 1,200 mdpl). Kebanyakan pendaki menyukai start entry dari arah
Sembalun, krn bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang
tetapi datar, dan cuaca lebih panas krn melalui padang savana yg terik
(suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). Sunblok
krem sangat dianjurkan.
Sedangkan dari arah Senaru
tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut krn melalui hutan. Dari kedua
lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 9 jam menuju bibir
punggungan di ketinggian 2,700 mdpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun
Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun
kearah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah
Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2,000 mdpl)
yg bisa ditempuh dlm 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing
(Carper, Mujair) yg banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi
berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing.
Utk mencapai puncak (dari arah
Danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m
dan menaiki punggungan setinggi 1,000m yg ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan
4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir utk
menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari
utk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan
menuju Puncak tergolong lumayan; krn meniti di bibir kawah dgn margin
safety yg pas2an (no point for error please). Medan pasir, batu, tanah.
200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dgn susah payah, krn satu
langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil).
Buat highlander - ini tempat yg
paling menantang dan disukai krn beratnya medan terbayar dgn pemandangan
alamnya yg indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di
Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus
di pagi hari. Utk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup
stamina,"patience" dan "passion".
Keseluruhan perjalanan dpt
dicapai dlm program 3 hari dua malam, atau kalau mau lihat dua objek
lain: gua susu dan gunung baru jaro (kawah baru ditengah danau) perlu
tambahan waktu 2 hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan.
tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. tenda,
sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yg diperlukan
(termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay2 yg menjamur di
desa Senaru. Yg unik lainnya dari Rinjani, disana ada cukup banyak
toilet. Bentuknya kotak besi warna hijau. Diatasnya ada penampung air
hujan. Juga ada yg pake tangki fibre glass. Tapi sayang nggak ada
airnya. Tapi don't worry, alam akan mengajarkan kita how to back to
nature.
Cerita ttg pemandangan, rasanya
kita nggak akan kehabisan momen pengambilan gambar. Pagi dan sore saat
yg paling indah utk difoto, Rinjani dgn kontour tiga dimensinya yg
ektrim menyediakan begitu banyak sudut indah. Awan, kabut, pohon2
tunggal ditengah savana, monyet2 yg expresif, porter2 in action, wajah
gembira mahasiswa ketika mendptkan karper besar, perjuangan menggapai
puncak rinjani - menyediakan banyak momen bagus utk difoto. Jika waktu
kita pendek sekali, Lombok masih dpt dicapai dlm liburan sabtu-minggu.
Sekarang ini banyak penerbangan JKT Lombok (via SBY), dgn tarip sekitar
350rb-an sekali jalan; mungkin bisa lebih rendah tergantung sisa seat
(booking lebih awal).
Kalau menggunakan Lion
penerbangan sore, kita bisa berangkat sesudah pulang kerja di Juma't
petang, tiba di Mataram sekitar jam 22:00. Langsung ambil taksi airport
menuju Sembalun Lawang (200rb) yg ditempuh dlm 2.5 jam perjalanan atau
ke Senaru (175rb). Di Senaru banyak homestay bersih dan bagus dgn tarip
30~50 rb-an. Atau di Sembalun Lawang spt. Homestay Lembah Rinjani dan
Nauli (dua2nya bagus), dgn pemandangan spektakular menghadap Rinjani.
Tarif 100rb-an.
Sabtu pagi bisa langsung naik
lewat Senaru ke Plawangan Senaru dan turun ke danau. Tiba sore hari.
Bisa bermalam di Plawangan saja (pemandangan sangat bagus) turun ke
danau pagi hari atau turun ke Danau langsung bermalam disini). Minggu
paginya ada cukup waktu utk menikmati air panas, mancing atau
berleha-leha. Jam 11:00 kembali dgn rute yg sama (Senaru). Tiba hampir
magrib, langsung transfer ke Airport Selaparang dgn penerbangan terakhir
(Citylink atau Lion). Senin pagi sudah masuk kerja, tentu dgn sedikit
kaki pegel2. Jika sambung ke puncak, butuh satu hari lagi day off, yg
ini barangkali bisa dipertimbangkan saat harpitnas atau cuti liburan.
Sumber: survival491m.blogspot.com