Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

Minggu, 20 April 2014

WISATA GUNUNG TAMBORA

WISATA GUNUNG TAMBORA


Tambora
Tambora adalah sebuah gunung di nusa tenggara barat yang memiliki kaldera dengan diameter mencapai 6,2 Km. Kaldera sebesar itu terbentuk dari letusan yang terjadi pada tahun 1815, membuat gunung yang pada pada mulanya memiliki ketinggian 4200 meter kehilangan puncaknya dan saat ini hanya tersisa sampai dengan ketinggian 2800 meter saja. Tidak hanya besar, kaldera tambora juga sangat dalam, kedalamannya mencapai 1500 meter. Letusan besar itu benar-benar membuat isi perut Tambora menjadi kosong.

Memang cerita mengenai tambora sangat identik dengan letusannya, bagaimana tidak, letusan tambora pada tanggal 5 April 1815 dan berlangsung lebih dari seminggu tersebut ialah letusan gunung terbesar di dunia yang pernah tercatat oleh manusia. Letusan gunung Toba bisa membuat kaldera lebih besar yang kini berupa danau Toba, konon skala letusannya lebih besar dan hampir memusnahkan peradaban manusia di muka bimi, namun berbeda dengan letusan Tambora letusan Gunung Toba terjadi di jaman pra sejarah.

Pada puncak letusannya, suara gemuruh dari letusan Tambora dapat didengar sampai di pulau Sumatra yang berjarak lebih dari 2500 Km dan membunuh lebih dari 70.000 nyawa di masa itu. Bayangkan bila itu terjadi sekarang, pastilah lebih banyak lagi korban yang jatuh.

Selain di Indonesia, dampak letusanTambora juga sampai ke Eropa, dimana pada tahun tersebut tidak ada musim panas di eropa, abu tebal Tambora menutupi hampir semua permukaan bumi dan membuat pertanian banyak yang rusak.


Tambora saat ini
Walau sudah tertidur, saat ini gunung tambora bukan gunung yang mudah untuk didaki. Dibutukan 2 hari pendakian untuk bisa menapakan kaki di puncaknya. Karena kesulitan itulah maka jarang sekali wisatawan biasa yang melakukan pendakian ke puncak gunung ini, kebanyakan dari mereka ialah para peneliti atau para pecinta alam dan pendaki gunung.

Terdapat beberapa alternatif jalur pendakian ke puncak Tambora, yang paling umum ialah melewati desa Pancasila. Jalur pendakian melalui desa Pancasila melewati 5 pos pendakian, selama perjalanan kita akan disuguhi tanjakan dengan kemiringan mencapai 60 derajat. Udara yang lembab membuat banyak lintah daun / pacet yang bergelantungan di daun siap menghisap darah anda, bahkan tumbuhan di sini dapat menyengat, membuat luka bengkak yang tidak hilang sampai berbulan-bulan. Bagi kebanyakan orang mungkin ini adalah hal yang menakutkan dan dihindari, namun bagi sebagian kecil lainnya yang memang menyukai petualangan, halangan tersebut ialah tantangan dengan bayaran keindahan kaldera Tambora yang menyimpan peristiwa besar di masa lampau.

sumber: indotravels.com

Jumat, 21 Maret 2014

Peraturan Pendakian Gunung RINJANI

Peraturan Pendakian Gunung RINJANI

1.Pendaki/Pengunjung harus melapor/minta ijin pada Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani di Jalan Arya Bajar Getas Lingkar Selatan Kota Mataram atau Pada Pos Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani terdekat dengan membawa/menunjukkan kartu identitas/KTP serta Surat Keterangan Sehat dari Dokter.

2.Bagi Pendaki/Pengunjung dengan tujuan penelitian, pendidikan dan rombongan harus membawa surat jalan dari organisasi/sekolah/instansi yang bersangkutan

3.Pendaki disarankan membawa penunjuk jalan yang sudah berpengalaman

4.Pendaki/Pengunjung hendaknya membawa perlengkapan/perbekalan secukupnya serta membawa kembali sampah dan organik keluar kawasan Taman Nasional.

5.Pendaki/Pengunjung diperbolehkan mendaki pada bulan April s/d November dan disarankan tidak melakukan pendakian pada bulan Desember s/d Maret terkecuali ada izin khusus dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

6.Selama berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani diperhatikan beberapa hal antara lain:
- Dilarang mengambil tumbuhan/binatang/bahan/barang-barang lain dari dalam kawasan.

- Dilarang mencoret-coret/perusakan terhadap pohon/bangunan/batuan yang berada dalam kawasan.

- Mendirikan tenda pada tempat-tempat yang telah diditentukan

- Penggunaan api dibatasi pada tempat-tempat tertentu untuk mencegah terjadinya kebakaran

- Sebelum meninggalkan Kawasan diwajibkan mengumpulkan sampah dan membawa pulang keluar Kawasan TNGR.

7. Setelah Selesai melakukan pendakian agar melapor kembali ke Pos pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani terdekat atau Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. [LTN]

Sumber:lombokwisatatour.com

Wisata Gunung Gede Bagi Para Pemucak


Peraturan Pendakian
· Melapor kepada petugas di pintu masuk dan di pintu keluar. Petugas akan memeriksa perlengkapan    bawaan Anda dan SIMAKSI anda sebelum dan setelah pendakian.
· Dilarang membawa binatang dan tumbuhan dari luar kedalam kawasan TNGGP.
· Dilarang memberi makanan kepada satwa.
· Tidak diijinkan membuat api di dalam kawasan, kecuali pada lokasi yang sudah diijinkan.
· Dilarang merusak, memindahkan, mencoret-coret sarana dan prasarana di dalam kawasan.
· Dilarang memetik, memindahkan, dan mengambil tumbuhan dari dalam kawasan.
· Jangan berjalan di luar jalur / track utama yang sudah ditentukan.
· Jangan membuang dan meninggalkan sampah di dalam kawasan, bawa sampah Anda ketika turun dari gunung.
· Dilarang membawa shampo, sabun, odol dan bahan detergen lain yang dapat mencemari air tanah.
· Dilarang membawa radio, alat musik, minuman beralkohol, dan narkoba kedalam kawasan.
Bagi siapa saja yang ingin mendaki ke Gunung Gede dan Pangrango wajib untuk mendapatkan ijin SIMAKSI di Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan melakukan booking sebelumnya. Lama maksimum pendakian adalah 2 hari 1 malam.
Untuk mengurangi dampak negatif kepada lingkungan dan agar pengalaman saat mendaki memuaskan, maka TNGGP menetapkan sistem kuota,yaitu 600 orang pendaki per hari melalui 3 pintu masuk dengan pembagian: Cibodas 300 orang, Gunung Putri 200 orang, dan Selabintana 100 orang.
Persyaratan:
1. Setiap pendaki harus menunjukkan SIMAKSI, dan SIMAKSI dapat diperoleh di Kantor Balai Besar TNGGP di Cibodas. Pengajuan SIMAKSI pendakian menggunakan sistem booking dengan batas waktu minimum pengajuan adalah 3 (tiga) hari dan maksimum 1 (satu) bulan sebelum tanggal pendakian.
Catatan: Turis Mancanegara disarankan untuk melakukan booking sebelumnya, namun dalam rangka meningkatkan kunjungan turis mancanegara dan menimbang waktu kunjungan wisman yang terbatas, maka wisman dapat memperoleh SIMAKSI di Kantor Balai Besar TNGGP pada hari saat ingin mendaki.
2. Tiket dan Asuransi
- Wisatawan Domestik
Tiket masuk: Rp. 2.500/hari/orang
Asuransi : Rp. 2.000/orang
- Wisatawan Asing
Tiket masuk: Rp. 20.000/hari/orang
Asuransi : Rp. 2.000/orang
Orang asing yang menunjukkan KTP atau KITAS dapat memperoleh harga tiket yang sama dengan wisatawan lokal.
3. Menyerahkan fotocopy Identitas resmi (Passport/KTP/KITAS/SIM/Kartu Mahasiswa/Pelajar). Fotocopy tidak akan dikembalikan.
4. Jika anda berumur < 17 tahun, diwajibkan menyerahkan surat ijin dari orang tua yang ditanda tangani diatas materai Rp. 6.000,- dan melampirkan fotocopy Identitas resmi orang tua yang masih berlaku.
Perlengkapan yang perlu dibawa :
* Untuk pendakian 1 hari (tanpa kemping), bawalah jaket hujan, lampu senter, dan makanan dan minuman yang cukup.
* Jika ingin kemping di kandang badak atau alun-alun, selain barang-barang diatas, persiapkan juga tenda, perlengkapan memasak, kantong tidur, matras, dan pakaian hangat. Anda dapat menyewa perlengkapan diatas di beberapa toko peralatan kemping di Cibodas. Bawalah kantong plastik besar yang dapat dipergunakan misalnya untuk membawa sampah-sampah anda kembali.
Pemandu, Porter:
Disarankan untuk menyewa porter dan pemandu bagi yang pertama kali ke puncak Gede dan Pangrango. Khusus untuk wisatawan asing yang akan melakukan pendakian wajib didampingi oleh pemandu atau porter. Tanya petugas TNGGP bila ingin menyewa porter dan pemandu. Tarif 1 (satu) orang pemandu untuk pendakian 2 hari 1 malam adalah Rp. 300.000,-, sedangkan untuk porter Rp. 250.000,-. Beberapa toko peralatan camping di Cibodas juga menawarkan jasa pemanduan dan porter.
Sample itineraries:
Pendakian 1 hari ke Air Panas
- 6 jam pulang pergi -
Cibodas
Telaga Biru
Air Terjun Cibeureum
Air Panas
Pendakian 1 hari ke Puncak Gunung Gede
- 11 jam pulang pergi -
Sama dengan perjalanan sampai Air Panas, kemudian…
Kandang Badak
Sampai di Puncak Gunung Gede dan kembali ke Cibodas
2 hari 1 malam Pendakian ke Puncak Gede (Cibodas - Cibodas)
- Hari ke 1 ( 5 jam) -
CibodasTelaga Biru
Air Terjun Cibeureum
Air Panas
Kandang Badak
- Hari ke 2 (8 jam) -
Sampai di Puncak Gunung Gede dan kembali ke Cibodas
2 hari 1 malam ke Puncak Gunung Gede (Cibodas- Gunung Putri)
- Hari ke 1 (8 jam) -
Cibodas
Telaga Biru
Air Terjun Cibeureum
Air Panas
Kandang Badak
Puncak Gunung Gede
Alun-Alun Suryakencana
- Hari ke 2 (4 jam) -
Istirahat di Alun-Alun Suryakencana dan turun ke Gunung Putri. Walaupun jalan sedikit curam, tapi butuh waktu lebih pendek ketika menurun.
Sumber:gedepangrango.com

Rabu, 26 Februari 2014

Info Wisata Gunung Semeru.

Kali ini blog treacking membahas tentang info wisata gunung semeru.
Untuk menuju Gunung yang tertinggi di Pulau Jawa yaitu G. Semeru ( 3.676 m), bisa ditempuh melalui dua akses Senduro Lumajang dan Nagadas Kidul kabupaten Malang ( Lihat Tips ke Bromo ). Yang jelas kedua akses ini menuju ke satu titik yaitu Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro kabupaten Lumajang.

Dari Desa Ranupane (2.100 m) inilah desa terakhir dan tempat pemeriksaan serta pos untuk melapor bagi para pendaki untuk naik, dan juga terdapat pondok pendaki untuk bermalam dan beristirahat. Desa Ranu Pane merupakan perkampungan kecil yang juga merupakan bagian dari Desa Suku Tengger, pekerjaan mereka pada umumnya bertani sayur-sayuran. Selain terdapat Ranu (danau) Pane, disebelahnya tendapat ranu lagi yang namanya Ranu Regulo.

Perjalanan ke Puncak G. Semeru dimulai dan desa Ranupane menuju Ranu Kumbolo pagi harinya pukul 7.00 melalui jalan setapak, jaraknya 13 Km., tidak terlalu terjal dengan memakan waktu sekitan 3-4 jam perjalanan. Di Ranu Kumbolo ada Pondok Pendaki untuk istinahat dan memasak. Daerah ini airnya melimpah dan berada pada ketinggian 2.400 m dari permukaan laut. Ranu Kumbolo memiliki pemandangan yang sangat indah terlebih pada pagi hari bila kita dapat melihat matahani terbit dari celah-celah bukit.

Dari Ranu Kumbolo perjalanan dilanjutkan menuju Kalimati ( 2.700 m) melalui hutan cemara dimana kadang kita jumpai burung dan kijang. Penjalanan ini ditempuh 2 - 3 jam / 10 Km. Disini kita dapat mendirikan tenda, dan apabila kita membutuhkan air dapat menuju Sumbermani, kearah barat menelusuni pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh perjalanan 1 jam pulang pergi. Tetapi dianjurkan kehutuhan air telah dipersiapkan di Ranu Kumbolo.( Sebenarnya kita dapat juga berkemah di Ancopodo 1 jam perjalanan dari Kalimati ke arah puncak G. Semeiru. tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering tenjadi tanah longsor di kawasan tersebut ).


Dari Kalimati biasanya para pendaki memulai pendakian menuju puncak pagi-pagi sekali, yaitu sekitar pukul 2 - 3 pagi dengan melalui hutan cemara 1 jam dan bukit pasir selama 2 - 3 jam untuk sampai di puncaknya, dengan keadaan jalan yang terjal menanjak.
Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak “Mahameru”. Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut “Jonggring Saloko” dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi. Suhu di puncak Mahameru dingin sekali yaitu 0-4 C yang kadang-kadang berkabut tebal disertai badai angin. Pada saat badai dianjurkan untuk menunda pendakian ke puncak.
Panorama dari Puncak Mahameru tak akan pernah terlupakan indahnya, dimana terlihat puncak-puncak gunung di Jawa Timur, pesisir dan pantai, serta matahani terbit di ufuk timur.
Mendaki G. Semeru sebaiknva dimusim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juni, Juli, Agustus dan September. Pendaki juga dianjurkan untuk tidak mendaki pada musim hujan di bulan Januani dan Februari, dimana sering terjadi badai dan tanah longsor.
Mendaki G. Semeru sebaiknva dimusim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juni, Juli, Agustus dan September. Pendaki juga dianjurkan untuk tidak mendaki pada musim hujan di bulan Januani dan Februari, dimana sering terjadi badai dan tanah longsor.
Dari puncak turun kembali ke kemah (Kalimati) dibutuhkan waktu 1 jam, dan 3 jam untuk sampai di Ranu Kumbolo dan diperlukan 3 jam lagi untuk mencapai Ranu Pane. Bila sampai di Ranu Pane menjelang sore, kalau ada mobil kita bisa terus turun ke Gubug Klakah atau ke Tumpang ( akses dari Malang ) atau kita bisa kembali ke Senduro Akses Lumajang, Kalalu kita sudah ke sorean bisa bermalam di Ranu Pane dan besok paginya kita dapat turun kembali ke Tumpang Malang atau Senduro Lumajang.
Sumber:d16do.blogdetik.com


Minggu, 23 Februari 2014

Tentang Gunung RINJANI.


Gunung Rinjani merupakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia. Gunung ini sangat terkenal di kalangan pendaki karena treknya yang sangat menantang dan panorama alamnya yang sangat indah. Titik tertinggi berada di 3726 meter dari permukaan laut (mdpl). Jalur pendakian terdekat dimulai dari Desa Sembalun Lawang dan Desa Senaru.
Gunung Rinjani yang saat ini kita nikmati adalah sisa dari letusan dahsyat dari gunung yang dulunya bernama Samalas yang terjadi lebih dari 800 tahun yang lalu. Diyakini letusannya bahkan lebih hebat dari letusan Gunung Tambora dan Gunung Krakatau. Abu vulkaniknya menyebar ke penjuru dunia dan menyebabkan perubahan cuaca global. Diyakini juga saat itu terjadi kematian massal dimana-mana, selain akibat dari bencana langsung juga karena bencana kelaparan akibat gagal panen dan menyusul serangan berbagai penyakit. Cerita tentang letusan Samalas yang dahsyat ini juga terekam pada sebuah naskah tua, Babad Lombok.


Saking dahsyatnya letusan Samalas dan banyaknya material vulkanik yang dimuntahkan gunung ini menyebabkan kekosongan kantung magma sehingga bagian atap gunung runtuh dan membentuk kaldera sedalam 800 meter, yang saat ini menjadi tempat terhamparnya Danau Segara Anak dan Gunung Barujari. Baiklah, cukup bicara sejarahnya, sekarang mari kita bahas dampak positif yang ditinggalkan Samalas saat ini.
Pendakian Gunung Rinjani merupakan salah satu objek wisata paling diminati di Pulau Lombok. Sebagian besar datang karena ingin menjajal kemampuan di trek-treknya yang terjal sekaligus mendapat bonus panorama alam yang tiada tara. Animo mendaki Rinjani tidak pernah surut, terutama pada bulan Juli dan Agustus, bulan liburan musim panas di penjuru dunia. Melihat sekelompok bule yang naik ke Rinjani kemudian menjadi pemandangan biasa, bahkan banyak bule yang mengajak seluruh anggota keluarganya untuk ikut serta menikmati Rinjani.
Kemudahan akses pariwisata membuat para turis pun berbondong-bondong datang. Coba saja ke Gili Trawangan, maka kamu akan menemui belasan gerai yang menjual produk “Trekking Rinjani”, tinggal siapkan uang dan pilih paket berapa hari pendakian. Semua perlengkapan umum seperti logistik, tenda, sampai air minum akan disediakan oleh operator, kita cukup membawa perlengkapan pribadi seperti pakaian, obat pribadi dan sleeping bag. Jika tidak memiliki sleeping bag kita bisa menyewanya dari operator. Seluruh perlengkapan tersebut pun tidak perlu kita bawa sendiri, karena akan ada porter yang membawanya. Dan tidak perlu takut tersesat, karena akan ada guide lokal yang selalu setia menemani perjalanan kita, selambat apapun kita berjalan.

Sumber:triphemat.com/aryokariyantoymailcom.blogspot.com/travel.detik.com

Jalur Yang Sering Dipakai Para Pemuncak Gunung Rinjani.

Jalur pendakian yang paling umum dilalui adalah jalur Sembalun dan jalur Senaru. Perbedaannya, pada jalur Sembalun lebih landai namun pendakian saat siang hari akan terasa sangat panas karena didominasi oleh padang rumput luas yang minim pepohonan. Panas matahari sangat menyengat namun sesekali angin dingin berhembus dan membuat menggigil. Sedangkan pada jalur Senaru, kita akan dihadapkan oleh tanjakan panjang yang tiada henti sampai ke Pelawangan Senaru, namun sepanjang jalan kita tidak akan kepanasan karena jalur yang dilalui menembus hutan lebat yang menauingi kita dari sengatan matahari. Tanjakan menuju puncak terdapat pada punggungan Sembalun, sehingga kebanyakan pendaki memilih jalur Sembalun saat berangkat, karena rutenya lebih dekat dengan puncak, lalu turun melalui Senaru. Perlengkapan logistik dan operator-operator pendakian mudah didapatkan di Sembalun dan Senaru.
Dari Pelawangan Sembalun dan Senaru, mata kita akan dipikat dengan keindahan Danau Segara Anak yang biru kehijauan. Di atasnya, pucuk Rinjani berdiri gagah. Gunung Barujari meringkuk santai di bawah naungan bayangan Rinjani dikelilingi Segara Anak. Sebuah mahakarya Tuhan yang tak ada duanya.

Umumnya, para pendaki akan mulai melakukan pendakian puncak atau summit attack pada dini hari atau tengah malam. Tujuannya agar bisa melihat matahari terbit tepat saat tiba di puncak. Perjalanan dari Pelawangan Sembalun menuju puncak ditempuh sekitar 4-8 jam tergantung kecepatan jalan masing-masing. Medan terjal menuju punggungan puncak sangat terjal dengan materi batu kerikil bercampur pasir. Tiba di punggungan jalan akan melandai. Lalu tanjakan terakhir menuju puncak adalah yang terberat, selain derajat kemiringannya yang tinggi, di kanan kiri juga terdapat ngarai curam, dan materi tanjakan adalah pasir dan bebatuan. Untuk tiba di puncak harus ditempuh dengan susah payah, setiap satu langkah naik akan diikuti dengan setengah langkah turun karena terperosok bebatuan pasir.

Pada umumnya, tidak dibutuhkan perlengkapan atau keahlian khusus untuk mendaki Rinjani. Hanya dibutuhkan stamina, semangat dan mental sekeras berlian untuk bisa sampai ke Puncak tertinggi ketiga di Indonesia ini. Tapi semua lelah dan kerja keras tersebut akan terbayar ketika kita sampai di puncak. Dan jujur saja, saat tiba di puncak Rinjani itulah kali pertama saya benar-benar merasakan apa yang disebut “kelelahan yang terbayarkan”. Jika cuaca cerah, dari puncak kita bisa melihat Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen di Jawa Timur dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. Seluruh Pulau Lombok akan terlihat lengkap dengan tiga gili-nya yang terkenal.
Rinjani memang menakjubkan, tak ada kata yang bisa menerjemahkan keindahannya, bahkan kata indah pun seperti tak layak lagi untuk dipakai, karena Rinjani lebih dari seribu level dari kata “indah”, dia adalah kepingan surga yang tak sengaja dijatuhkan Tuhan dari langit.

Sumber:triphemat.com

Sabtu, 22 Februari 2014

Rute Pendakian Menuju Gunung Rinjani

 

Kali ini blog treacking membahas tentang akses pendakian kepuncak gunung rinjani.

Akses pendakian kepuncak Rinjani bisa dicapai dari banyak tempat dan memiliki pemandangan spesifik yang berbeda-beda.


Rute dari Bayan - Torean (Utara timur laut)
Dari Bayan berjalan kaki atau menumpang angkutan setempat dari Bayan ke Torean, setelah itu menyusur sungai Kokok Putih langsung ke dalam dasar kaldera. Perjalanan memakan waktu satu hari penuh dan agak sulit.


Rute dariBayan - Senaru (Utara)
Senaru dapat dicapai dari ibukota Lombok Mataram dengan kendaraan bermotor (sehari perjalanan). Kemudian berjalan kaki dari Senaru ke Babanan (tepi kaldera sebelah utara), dilanjutkan ke Kokok Putih. Rute ini juga memakan waktu satu hari penuh.Dari kokok putih pendakian akan lebih sulit karena pendaki akan mulai mendaki gunung sebenarnya yaitu menuju puncak rinjani dengan menggunakan jalur gunung plawangan. meskipun demikian pendakian menggunakan jalur ini adalah yang termudah dari jalur - jalur yang lain.


Rute Sembalun Lawang (Tenggara)
Dari mataram naik kendaraan bermotor ke Pesugulan (kira-kira 4 jam). Kemudian lanjutkan ke Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang, ini memakan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan. dari sembalun lawang pendaki dapat mencapai gunung plawangan dan menuju ke segara anakan dengan waktu kira-kira satu hari perjalanan. dan dari gunung plawangan dapat didaki Gunung Rinjani. Jalan ini cukup berat tapi paling banyak digunakan oleh para pendaki. Untuk detail informasi rute ini lihat ulasan rute Sembalun.

Rute dari Sajang
Sajang terletak diantara Sembalun Lawang dan Bayan. pendakian ke Gunung Plawangan tidak jauh berbeda dengan yang dari Sembalun Lawang karena jalan setapaknya tidak jauh dari barat menjadi satu.

Rute dari Kumbi (Sesaut)
Sesaut yang terletak di sebelah baratdaya pegunungan Rinjani hanyalah sejauh 1/2 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Mataram ke arah timur. Perjalanan hingga di Babanan memakan waktu lebih kurang 1 1/2 hari, setelah 2 hari sampai di Kokok Putih. Perjalan trekking yang panjang ini menyuguhkan pemandangan alam terbuka yang indah, tetapi menarik bagi seorang pendaki gunung yang menyukai hutan belantara.

Puncak Rinjani hanya dapat dicapai dari dua arah yaitu dari Gunung Plawangan dan langsung dari Aikmel. Perjalanan dari Aikmel ini sangat berat karena tidak akan ditemukan mata air mengalir dan memakan waktu dua hari perjalanan. jadi disarankan hanya yang memiliki kemampuan navigasi dan survival yang memadai yang disarankan mencoba jalur ini.

Gunung Kondo atau lebih dikenal dengan dengan Gunung Sangkareang Daya oleh rakyat setempat juga Gunung Punduk pertama didaki oleh Basleman pada tahun 1966 dengan menggunakan jalur dari timbanuh. pendakian kurang lebih satu hari. Dari puncak ini Danau Segara Anakan dapat dituruni dan di Timbanuh dapat dicapai dengan kendaraan umum dan sewaan.


selanjutnya menurut penduduk jalan menuju ke Danau Segara Anakan dapat pula dicapai dari :

Luk (kemungkinan lewat babanan) (Utara)
Masbagik (hanya sampai G. Punduk) (Selatan)
Mantang (juga hanya sampai G. Punduk) Barat Daya
Kembangkereng (sampai G.punduk)
Sumber mata air dapat di temui di:

Jalur Sembalun Lawang : Pos II dan di Plawangan Sembalun
Didekat danau segara anakan.
Air danau Segara anakan terasa kecut dan mengandung belerang, tidak enak untuk di minum.

RUTE DARI SEMBALUN
SEMBALUN LAWANG - POS I
Pendakian dimulai dari desa Sembalun lawang yang yang berada pada ketinggian ± 1156m dpl. Sebelum mendaki kita harus melapor di pos taman nasional. Disini juga terdapat losmen untuk beristirahat dengan nama Pondok Sembalun. Dari jalan raya gerbang pendakian segera terlihat dan disamping gerbang ada patung bawang yang besar. Ini mungkin dikarenakan daerah ini adalah penghasil bawang di Lombok. Sepajang jalur ini kita hanya melewati padang rumput yang mendaki dan menurun sesekali menyeberangi kali yang kering serta beberapa cemara gunung (casuarina junghuhniana). Normal jarak tempuh jalur ini adalah ± 2 jam

POS I - POS II
Pos I (08°19' 44,7" LS 116° 24' 07,6" BT) atau Pos Pemantauan merupakan sebuah pondok tanpa lantai yang teletak ditengah jalur di daerah padang rumput serta berada pada ketinggian 1300m dpl. Pos ini tidak ada sumber air. Jalur dari pos ini ke Pos II masih sedikit menanjak dan padang rumput yang terbuka serta masih melewati beberapa aliran lahar dan kali kering. Jalan setapaknya sendiri kadang menurun cukup curam. Normal jarak tempuh jalur ini adalah ±1 jam.

POS II - POS III
Pos II (08°20' 56,2" LS 116° 23' 43,4" BT) atau Pos Tengengean terletak di sebelah kiri jalan agak menjorok kedalam dengan ketinggian 1500m dpl, dan didepan pos ini terdapat sungai kering serta jembatan diatasnya yang merupakan jalur pada rute ini. Di pos ini kita bisa jumpai sumber mata air dan sebuah toilet yang merupakan hasil sumbangan dari sebuah LSM asal New Zealand. Pos nya sendiri letaknya disebuah lembah yang diapit bukit. Jarak tempuh normal ± 1 jam


POS III - PLAWANGAN SEMBALUN (Plawangan II)
Pos III atau Pos Pada Balong (08°22' 10,5" LS 116° 23' 57,1" BT) terletak persis dipinggir aliran lahar/sungai kering, pada ketinggian 1800m dpl. Sebelum mencapai pos ini kita akan bertemu sebuah persimpangan jalan yang memisahkan jalur ke bukit penyesalan (kanan) dan ke jalur penderitaan (kiri). Saat ini jalur yang sering dipakai adalah jalur penderitaan, sedangkan jalur bukit penyesalan sendiri jembatannya sudah runtuh dan jalan setapaknya sudah tidak begitu jelas. Kondisi Pos III ini masih sangat bagus dibanding dua pos sebelumnya. Dari pos ini menuju Plawangan kita akan dihadapkan dengan tanjakan bukit sembilan. Karena kita memang melewati sembilan bukit sebelum sampai di gigiran punggungan yang kemudian belok kiri menuju ke Plawangan. Jarak tempuh normal ± 3,5 jam.


PLAWANGAN SEMBALUN - PUNCAK RINJANI
Plawangan (08°23' 36,1" LS 116° 26' 26,4" BT) sendiri merupakan sebuah dataran yang cukup luas untuk beberapa tenda yang terletak diatas gigiran punggungan yang menyatukan dengan pungungan menuju puncak serta berada pada ketinggian 2639m dpl. Dari sini terlihat jelas Segara anakan dan gunung baru. Disini terdapat sebuah toilet, dan juga sebuah sumber air yang berupa pancuran. Puncak Rinjani terlihat kelas dari sini. Hati-hati terhadap monyet didaerah ini mereka sangat agresif untuk merebut makanan setiap pendaki yang lengah. Jarak tempuh normal kepuncak ±3 jam.

PUNCAK 3726M dpl.
Perjalanan dari Plawangan kepuncak mulai dihadapkan pada tanjakan-tanjankan yang curam dan berdebu sampai pada batas gigiran puncak kemudian berbelok kekiri mengikuti gigiran puncak yang berpasir lembut membuat sulit untuk melangkah. Mendekati puncak tanjakan cukup terjal dan berpasir halus. Pemandangan di sekitar puncak kita dapat melihat sayup-sayup dari arah timur ada gunung Tambora serta kepulaan Sumbawa, sebelah barat terlihat Gunung Agung di bali serta pelabuhan Lembar dan juga kearah bawahnya ada segara anakan beserta Gunung Baru Jari, sebelah utara kearah bawah kita bisa melihat kawah gunung Rinjani yang sudah tidak aktif lagi.

RUTE DARI SENARU
SENARU - POS II
Di Senaru (601m dpl) kita juga harus melapor di pos taman nasional. kemudian jalan setapak dimulai dengan jalan lurus melewati perkebunan penduduk kemudian memasuki mulut hutan ada papan pengumuman dari taman nasional. dari sini jalan setapak belum begitu menajak, kita akan melewati Pos I yang berupa sebuah pondok kecil yang terletak didekat pohon beringin berkaki tiga. Keadaan hutan tidak begitu rapat dan gelap tapi lebih sejuk dibanding rute Sembalun. Jalan setapak yang dilewati untuk mencapai pos ini relatif menanjak dan kadang-kandang agak datar akan tetapi terasa agak panjang. Jarak tempuh normal ±3 jam.

POS II - POS III
Pos II atau pos Montong Satas berada pada ketinggian 1500m dpl, disini ada sumber mata air. Dari sini menuju Pos III jalan setapaknya mulai menanjak serta banyak akar pohon di sepanjang jalan setapak akan tetapi pepohonan masih rapat dan terhindar dari terik panas matahari. JArak tempuh normal ±2 jam.

POS III - PLAWANGAN SENARU
Pos III atau Pos Mondokon Lolak ini berada pada ketinggian 2000m dpl. Disini terdapat dua pondok akan tetapi kondisi yang satunya sudah hampir roboh. Disini juga ada sumber mata air. Setelah keluar dari hutan kita akan langsung dihadapkan dengan jalan setapak yang terbuka dan akan samapai pada daerah cemara tiga, disini cukup luas untuk mendirikan tenda akan tetapi tidak ada air. Dari cemara tiga ini jalan menanjak terus serta jalan setapaknya berbatu-batu melewati beberapa punggungan bukit yang ditumbuhi rumput dan terbuka. Jarak tempuh normal ±2 jam.

PLAWANGAN SENARU - CAMP SEGARA ANAK
Dari Plawangan (2641m dpl) ini kita bisa melihat dengan jelas danau segara anakan, puncak rinjani. Disini tidak ada sumber air akan tetapi ada toiletnya. Dari plawangan ini jalur kemudian menuruni sebuah tebing batu yang curam kemudian terus melipir turun punggungan bukit, sesekali terdapat tanjakan akan tetapi tidak begitu curam. Sampai didanau jalan setapak terus menyususri dananu hingga sampai pada lokasi basecamp danau segara anakan. Jarak tempuh normal ±2 jam.

CAMP SEGARA ANAKAN
Pada lokasi basecamp ini terdapat dua toilet untuk pria dan wanita. Di segara anakan ini terdapat banyak sekali ikan yang bisa dipancing . Suhu pada siang hari berkisar antara 10°C - 15°C dan pada malam hari suhu bisa turun drastis terutama sekali pada musim kemarau. Kadang-kadang angin juga bertiup cukup kencang. Dari sini rute menuju puncak akan melewati plawangan sembalun dengan telebih dahulu melewati tanjakan yang cukup memeras tenaga melewati jalan setapak berbatu melipiri gigiran tebing yang berakhir pada petigaan rute Sembalun Lawang.


RUTE DARI TOREAN (updated by Ge'an)
Beberapa kalangan bahkan mungkin sebagian besar pendaki gunung dan wisatawan mengenal pendakian gunung Rinjani melalui rute Timur yaitu Sembalun dan Rute Barat Laut melalui Senaru. Ternyata Rinjani masih menyimpan beberapa jalur tradisional yang sering dilalui para penduduk dan nelayan setempat untuk menuju Segara Anak. Karena tujuan utama pendakian gunung biasanya adalah mencapai puncak Rinjani dahulu baru menuju Segara Anak, maka jalur-jalur ini sangat jarang dipakai oleh para pendaki.

Salah satu jalur yang sangat menarik untuk dilalui namun jarang diminati pendaki pada umumnya adalah jalur di sisi utara Rinjani yang berupa lembah dalam dan bermuara di Segara Anak. Jalur Torean sering dilalui penduduk lokal untuk menuju goa Susu, goa Manik, dan lainnya yang berada beberapa ratus meter sebelum Segara Anak, serta merupakan jalur rutin yang dilalui prosesi PAKELEM bagi umat Hindu setiap tahunnya.

Akses transportasi menuju Torean dan lainnya
Dari terminal Cakranegara – Lombok, menuju termilnal Bayan ditempuh dengan colt umum selama +/- 3 jam dengan biaya 10.000/orang.

Kemudian sebaiknya dari terminal Bayan menggunakan jasa ojek untuk sampai di desa Torean memakan waktu hampir 1 jam perjalanan melaui pedesaan dan perkebunan kopi makin ke dalam semakin jarang dihuni penduduk. Jalur masih berupa jalan tanah yang rusak dan berdebu (bayangkan saja kalau musim penghujan tiba) dan ojek merupakan satu-satunya transportasi yang bisa mencapai Torean selain truk yang sangat jarang melintas menuju Torean.
Jasa ojek bisa kita hargai antara 12.000 – 15.000 per orang mengingat dengan susah payah sepeda motor-sepeda motor itu memuat carrier dan penumpangnya dalam medan bergelombang.

Sebaiknya gunakan jasa porter untuk sampai di Segara Anak (walau perlu dicatat, jasa porter cukup mahal di sini antara +/- 100.000 per hari karena jarangnya pendaki yang melalui jalur ini) karena sering ditemui percabangan jalur dengan jalur lainnya. Bisa hubungi penjaga gerbang setempat (bapak Mangku). Sementara itu, jangan mengira akan ada pos pendakian seperti di jalur-jalur pendakian lainnya, starting point hanya berupa portal jalan dengan tulisan kawasan Taman Nasional gunung Rinjani.

Sebaiknya bermalam di Torean, bisa di rumah pak Mangku (persis di samping portal TamNas dan musholla) dan memulai perjalanan pagi berikutnya. Ini disebabkan karena jalur Torean agak berbahaya dilalui pada malam hari dan keindahan yang disajikannya juga akan sia-sia bila kita melintasinya saat malam hari.

RUTE PENDAKIAN

Torean – Segara Anak
Ada beberapa titik break point selama menuju Segara Anak karena sebenarnya tidak ada yang bisa disebut pos, kecuali satu shelter yaitu pos I yang dapat ditempuh selama +/- 2,5 jam melaui hutan lebat Taman Nasional dan beberapa jalur naik turun menyeberangi lembah-lembah bekas aliran sungai kering yang sangat mendominasi jalur. Terdapat sungai kecil memotong jalur dari pos 1 menuju Pelawangan Torean. Tiba saatnya menikmati dan menyaksikan ciri khas jalur Torean setelah beberapa saat keluar dari areal pos 1.

Jalur benar-benar berbeda, kita berada di lembah dalam sisi utara Rinjani yang membawa aliran air dari Segara Anak melalui sungai Kokok Putih. Kokok dalam bahasa setempat berarti sungai, dan sungai ini memang mengalirkan air berwarna putih kehijauan yang mengindikasikan kandungan sulfur yang tinggi didalamnnya.

Melipir di sisi kanan dinding lembah mengikuti aliran Kokok Putih yang berada di kiri jalur jauh beberapa ratus meter di bawahnya. Berseberangan dengan jalur ini merupakan dinding terjal bagian barat dari jalur Sembalun. Setapak kecil dan jalur berbatu mengisi perjalanan naik turun beberapa bukit batu hingga sampai pada Pelawangan Torean yang mungkin tidak nampak seperti pelawangan pada umumnya karena tidak ada satupun petunjuk arah dan keterangan tempat di sepanjang jalur ini. Pelawangan berupa puncak jalur dan beberapa batu serupa triangulasi dan air terjun di sisi kiri yang akhirnya mengantarkan menuruni turunan tajam untuk sampai di anak sungai Kokok Putih.

Tempat yang unik untuk dijadikan tempat istirahat, Propok namanya. Pertemuan beberapa aliran sungai dari Segara Anak yang merembes berupa beberapa air terjun lagi di sekitar Propok. Pemandangan yang unik dan menarik, aliran sungai berwarna putih kecoklatan, bersuhu hangat bertemu dengan air jernih dan dingin menjadi satu mengalir dalam aliran Kokok Putih yang sebenarnya.

Tak berapa lama setelah satu tanjakan bukit lagi, kita akan memasuki kawasan goa dan kolam air panas alami yang banyak terdapat di sekitar Segara Anak. Mengikuti jalur air menelusuri tetumbuhan jelatang hutan untuk sampai di muara sungai-sungai kecil air hangat dan sampai di depan goa Susu dengan kolam-kolam air panas yang menggoda untuk kita segera berendam di dalamnya.

Waktu tempuh yang diperlukan adalah +/- 7 – 8 jam serta 45 menit lagi untuk sampaike Segara Anak.

Segara Anak – Pelawangan Sembalun
Jalur Torean memang menambah waktu sehari sebelum sampai di puncak bila melalui jalur normal Sembalun. Kita harus menanjaki tebing Pelawangan Sembalun selama +/- 4 jam untuk sampai di Pelawangan Sembalun sebelum camp terakhir. Dari sini, jalur kembali ke jalur normal dari arah Sembalun untuk sampai di puncak.

Kenapa jalur Torean ?!
Bagi yang sedikit jenuh dengan jalur sabana Sembalun yang tak berkesudahan selama sehari perjalanan, jalur Torean merupakan pilihan yang tepat karena jalurnya yang sejuk dan hijau serta menyimpan keindahan air tejun Kokok Putih.Sebelum melanjutkan perjalanan mendaki tebing Pelawangan Sembalun, kita bisa relaksasi terlebih dahulu di kolam-kolam air panas alami yag banyak terdapat di sekitar Segara Anak, sangan baik untuk otot yang letih dan bermalam sehari di Segara Anak menikmati pemandangan yang cantik dari istana Dewi Anjani yang diyakini menguasai kawasan Rinjani. Tentunya tewaran kedua ini bagi mereka yang memiliki waktu cukup panjang dalam perjalanan dan bersedia menikmati keindahan dan kedamaian bermalam di Segara Anak hingga dua kali saat akan turun kembali dan melalui jalur Senaru.Selamat menemukan keidahan yang mistis dari jalur Torean yang akan dipenuhi cerita dan perasaan yang berbeda dari jalur lainnya saat menapaki Rinjani.

Perijinan
Baik dari rute Sembalun Lawang maupun Senaru terdapat Pos Taman Nasional untuk mengurus perijinan pendakian. Biaya per orang Rp.3000,- dan sudah termasuk asuransi. Bagi yang membutuhkan porter atau guide bisa juga diurus oleh petugas disini. Honor untuk satu orang porter Rp.40.000,- per harinya dan porter-porter ini sudah sangat berpengalaman, jika dibutuhkan mereka juga bisa memasak, selain mengambil air dan menjaga tenda dan bahan makanan dari serangan monyet-monyet gunung yang banyak sekali terdapat di Plawangan Sembalun

Tempat Menarik
Danau Segara Anak
Danau indah ini terbentuk dari bekas kawah, seluas 11.000.000m persegi dengan kedalaman 230m. Danau ini sangat kaya dengan ikan. Bukan hanya pendaki saja yang memancing disini, akan tetapi para penduduk setempat banyak yang datang untuk memancing. Mendaki gunung Rinjani kalau tidak bermalam dipinggir danau ini rasanya ada sesuatu yang kurang. Danau ini terlihat cantik sekali dari puncak gunung Rinjani.

Goa Susu
Goa ini dinamakan goa susu oleh karena air berwarna putih yang mengandung belerang yang keluar dari celah bebatuan didalam gua ini. Celah untuk masuk goa ini sangat sempit dan sangat susah untuk dilewati. Penduduk setempat percaya barang siapa yang bisa masuk sampai kedalam goa ini berarti orang tersebut mempunyai hati yang bersih.

Air Kalak
Air Kalak dalam bahasa setempat yang artinya air panas, mengalir dari atas kebawah dan membentuk kolam-kolam kecil yang mempunyai suhu yang berbeda-beda. Jika anda ingin berendam, tinggal pilih anda menyukai suhu panas, hangat atau suam-suam kuku.

Gunung Baru Jari
Gunung Baru Jari (bahasa Suku Sasak) yang artinya gunung baru jadi. Gunung ini membuat pemandangan gunung Rinjani menjadi khas dan tidak ada duanya.

Desa Tradisional Sasak
Desa ini berada tepat disamping Pos Taman Dasional di Senaru. desa ini sangat unik karena ciri bangunan rumah yang da didalam komplek desa sasak ini masih mempertahankan keaslian budaya suku sasak. Seperti halnya dengan suku Baduy di Banten, rumah suku Sasak ini tanpa memakai paku dan terlihat sangat tertata rapi. selain desa tradisional ini di Senaru juga ada air terjun yang dinamakan SINDANG GILE, yang terletak tidak begitu jauh dari Senaru.

Air Terjun Sindeng Gile
Air terjun ini berada tidak jauh dari penginapan di Senaru dan bisa dicapai dengan jalan kaki. Sindang gile ini merupakan salah satu objek andalan dari Senaru. Up-date Data
Archiaston Musama (Moderator milis highcamp)

Rinjani 3,726 mdpl memiliki panaroma yg paling bagus diantara gunung-gunung di Indonesia. Salah satu tempat tujuan wisata adventure favorite dari seluruh dunia. Keunikan lain dari Rinjani adalah Porter-nya; mereka bukan hanya tahan membawa logistik berat tetapi sekaligus koki yg handal dan guide yg menarik.

Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari Penduduk lokal, mahasiswa, pencinta alam. Temperature udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi dibulan Agustus. Beruntung akhir Juli ini, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga summit attack bisa dilakukan kapan saja. Selain puncak, tempat yg sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2,000 mdpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua point entry terdekat di ketinggian 500 mdpl dan 1,200 mdpl). Kebanyakan pendaki menyukai start entry dari arah Sembalun, krn bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas krn melalui padang savana yg terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). Sunblok krem sangat dianjurkan.

Sedangkan dari arah Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut krn melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 9 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2,700 mdpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun kearah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2,000 mdpl) yg bisa ditempuh dlm 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yg banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing.

Utk mencapai puncak (dari arah Danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1,000m yg ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir utk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari utk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; krn meniti di bibir kawah dgn margin safety yg pas2an (no point for error please). Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dgn susah payah, krn satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil).

Buat highlander - ini tempat yg paling menantang dan disukai krn beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yg indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Utk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina,"patience" dan "passion".

Keseluruhan perjalanan dpt dicapai dlm program 3 hari dua malam, atau kalau mau lihat dua objek lain: gua susu dan gunung baru jaro (kawah baru ditengah danau) perlu tambahan waktu 2 hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan. tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yg diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay2 yg menjamur di desa Senaru. Yg unik lainnya dari Rinjani, disana ada cukup banyak toilet. Bentuknya kotak besi warna hijau. Diatasnya ada penampung air hujan. Juga ada yg pake tangki fibre glass. Tapi sayang nggak ada airnya. Tapi don't worry, alam akan mengajarkan kita how to back to nature.

Cerita ttg pemandangan, rasanya kita nggak akan kehabisan momen pengambilan gambar. Pagi dan sore saat yg paling indah utk difoto, Rinjani dgn kontour tiga dimensinya yg ektrim menyediakan begitu banyak sudut indah. Awan, kabut, pohon2 tunggal ditengah savana, monyet2 yg expresif, porter2 in action, wajah gembira mahasiswa ketika mendptkan karper besar, perjuangan menggapai puncak rinjani - menyediakan banyak momen bagus utk difoto. Jika waktu kita pendek sekali, Lombok masih dpt dicapai dlm liburan sabtu-minggu. Sekarang ini banyak penerbangan JKT Lombok (via SBY), dgn tarip sekitar 350rb-an sekali jalan; mungkin bisa lebih rendah tergantung sisa seat (booking lebih awal).

Kalau menggunakan Lion penerbangan sore, kita bisa berangkat sesudah pulang kerja di Juma't petang, tiba di Mataram sekitar jam 22:00. Langsung ambil taksi airport menuju Sembalun Lawang (200rb) yg ditempuh dlm 2.5 jam perjalanan atau ke Senaru (175rb). Di Senaru banyak homestay bersih dan bagus dgn tarip 30~50 rb-an. Atau di Sembalun Lawang spt. Homestay Lembah Rinjani dan Nauli (dua2nya bagus), dgn pemandangan spektakular menghadap Rinjani. Tarif 100rb-an.

Sabtu pagi bisa langsung naik lewat Senaru ke Plawangan Senaru dan turun ke danau. Tiba sore hari. Bisa bermalam di Plawangan saja (pemandangan sangat bagus) turun ke danau pagi hari atau turun ke Danau langsung bermalam disini). Minggu paginya ada cukup waktu utk menikmati air panas, mancing atau berleha-leha. Jam 11:00 kembali dgn rute yg sama (Senaru). Tiba hampir magrib, langsung transfer ke Airport Selaparang dgn penerbangan terakhir (Citylink atau Lion). Senin pagi sudah masuk kerja, tentu dgn sedikit kaki pegel2. Jika sambung ke puncak, butuh satu hari lagi day off, yg ini barangkali bisa dipertimbangkan saat harpitnas atau cuti liburan.

Sumber: survival491m.blogspot.com
 
Blogger Templates